harus gw akui gw orang yang gak bisa berpura-pura. apa yg gw rasa dan gw pikirkan akan gw lakukan sesegera mungkin dan akan gw katakan saat itu juga. memang itu kekurangan yang gw punya dan harus gw merubahnya menjadi lebih harus berpikir sebelum berkata dan bertindak.
disisi lain kadang-kadang ada positifnya sifat gw. walaupun cenderung merugi dan useless tapi setidaknya rasa ketidaktegaan itu yang membuat gw merasa bersyukur kepada Tuhan bahwa gw gak berkekurangan.
apapun yang setiap hari gw liat dan gw saksikan gak bisa diduga. banyak pengalaman yang membuat gw saat itu juga merasa gw masih kurang berterima kasih. masih banyak yang kurang beruntung dari gw.
Payung terbalik. sebenernya cuplikan ini cuma beberapa detik dari begitu panjang durasi kenangan gw selama gw hidup. tapi begitu kena banget dan gw gak tau harus gimana
tepatnya di supermarket Giant di lebak bulus. cuaca mendung,dingin dan sepertinya paling enak ya tidur dirumah sambil memeluk guling dan menunggu sampai saatnya badan puas untuk tidur dan kembali beraktivitas. tapi gw melihat seorang anak cowo belasan tahun yang berpenampilan kakinya cacat dan sepertinya memiliki keterbelakangan mental berusaha mengais rejeki di tengah cuaca yang dingin. dia sambil memegang payung berwarna pelangi dan berkata "payung, payung mbak". tadinya gw sama skali gak menghiraukan dia. gak menyadari kekurangannya dan gwpun bisa masuk ke mobil tanpa kebasahan. dan saat gw sibuk memasukan barang belanjaan, angin kencang berhembus meniup payung anak itu dan rusak.
tak dapat dipakai lagi. belum satupun orang yg dapat dia payungi tapi harus pulang dengan tangan hampa. dari dalam mobil gw ingin turun dan membantu memperbaiki payungnya tapi bokap gw melaju kencang mobil dan gw hanya bisa melihatnya.
saat itu gw sangat merasa beruntung walaupun yang lebih kaya dan mempunyai uang jauh lebih banyak dari keluarga gw pun banyak. tapi setidaknya gw masih bisa melanjutkan sekolah tanpa perlu mencari uang dan segala yang gw minta masih dapat gw beli.
kadang gw iri dengan orang lain yang beli ini itu bisa dengan mudah, masuk univ yang dimau dengan mudah karena uang, tapi kali ini gw sadar bahwa hidup itu rejeki dari Tuhan dan semuanya harus disyukuri, karna anak pembawa payung itu tidak mengeluh sama sekali dan memaki-maki Tuhan karena ia tidak dapat mencari uang.. iya tetap berjalan dan mencoba memperbaiki payungya sendiri agar dapat memayungi orang lain lagi secara sukarela..